Kamis, 24 November 2016

Kisah Nabi Zakaria as

zakariya(Arab:زكريا,IbraniזְכַרְיָהZakharia,Perjanjian Baru:Zechariah/ Zacharias) (sekitar100 - 20 SM)[1][2]adalah salah seorangnabiyang disebut di dalamAl KitabdanQur'an. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 2 SM dan ditugaskan berdakwah kepadaBani Israildi Palestina. Namanya disebutkan sebanyak 8 kali di dalam Al-Quran. Ia memiliki 1 orang anak dan wafat di Syam.GenealogiZakaria bin Dan bin Muslim dari keturunan Rahbaam binSulaiman. Zakaria bersaudara kandung dengan Imran, ia menikah dengan seorang wanita bernamaElisabeth. Dalam situs web lain dikatakan bahwa nama istrinya adalahal-Yashbi'masih keturunan denganHarun[3]BiografiNabi Zakariyaadalah keturunanNabi Sulaiman. Ia diutus pada kaum Bani Israil. Sudah sejak lama Nabi Zakariya mendambakan seorang anak. Namun keinginannya belum juga terpenuhi walau ia sudah tua.Suatu hari datanglah janda Imron menyerahkan bayi perempuannya (Maryam) pada Nabi Zakariya untuk diasuhdan dibesarkan sesuai dengan nazarnya. Nabi Zakariya dan para imam Baitul Maqdis terkejut akan hal itu, sebab janda Imron sudah tua dan rasanya tidak mungkin memperoleh anak. Namun setelah mendapat penjelasan dari janda Imron bahwa kehamilannya ialah kehendak Allah SWT, merekapun mengerti.Setelah itu timbul persoalan, siapakah yang berhak mengurus Maryam. Untuk pemecahannya, mereka mengundi denganmelemparkan pena ke air. Barangsiapa yang penanya mengapung, dialah yang berhak mengurus Maryam. Ternyata pena Nabi Zakariya-lah yang mengapung sehingga dia berhak menjadi ayah asuh Maryam. Semua kebutuhan Maryam ditanggung Nabi Zakariya. Namun kemudian rasa sayang Nabi Zakariya pada Maryam berubah menjadi rasa takjub. Suatu hari saat menengok Maryam, dia melihat ada buah-buahan di dekat Maryam, Ada juga buah-buahan yang bukan musimnya. Maryam menjelaskan bahwa semua itu berasal dariAllah.Nabi Zakariya takjub dan tergetar. Ia ingin mendapat kemuliaan dari Allah SWT. Makaia bermunajat kepada-Nya, memohon dikaruniai anak. Allah SWT berfirman melalui malaikat Jibril bahwa Nabi Zakariyaakan akan dikaruniai anak bernama Yahya, dengan tanda tak bisa bicara selama 3 hari3 malam.Artikel utama untuk bagian ini adalah:YahyaSetelah itu istrinya mengandung dan melahirkan anak lelaki dan diberi nama Yahya. Seperti ayahnya, Yahya juga seorang nabi.Pada suatu ketika Nabi Yahya terbunuh karena perintah Raja Herodus. Kaum Bani Israil berharap pada Nabi Zakariya, hal itu menyebabkan Raja Herodus marah dan memerintahkan untuk membunuh Nabi Zakariya. Nabi Zakariya sendiri langsung pergi dari kejaran prajurit Herodus.Mendambakan anakNabi Zakaria, yaitu ayahNabi Yahyasadar banyak anggota keluarganya dariBani Israilmerupakan orang yang tidak beradabdan gemar bermaksiat karena kedangkalaniman mereka. Ia khawatir bila tiba ajal dan tidak mempunyai keturunan yang dapat memimpin kaumnya, sehingga mereka akan semakin merajalela dan sangat mungkin mengadakan perubahan-perubahan di dalam kitab suciTauratdan menyalahgunakan hukum agama.Kecemasan itu mengusik pikiran Zakaria, dan ia sedih karena belum juga mempunyai keturunan walau telah berusia 90 tahun. Ia agak terhibur ketika mengasuh Maryam yang dianggap sebagai anak kandungnya sendiri. Akan tetapi rasa sedihnya dan keinginanya untuk memperoleh keturunan timbul kembali ketika ia menyaksikan mukjizat hidangan makanan di mihrab Maryam. Ia berfikir di dalam hatinya bhawa tidak ada yang mustahil bagiAllah. Allah yang telah memberi rezeki kepada Maryam dalam keadaan seorang diri dan tidak berdaya. Allah pasti berkuasa memberinya keturunan bila dengan kehendak-Nya walaupun usianya sudah lanjut dan rambutnya sudah penuh uban.Berdoa kepada AllahPada suatu malam yang telah larut, Zakariaduduk di mihrabnya mengheningkan cipta kepada Allah dan bermunajat serta berdoa dengan khusyuk dan yakin. Dengan suara yang lemah lembut dia berdoa: "Ya Tuhanku, berikanlah aku seorang putera yang akan mewarisiku dan mewarisi sebahagian dari keluarga Ya'qub, yang akan meneruskan pimpinan dan tuntunanku kepada Bani Isra'il. Aku cemas sepeninggalku nanti anggota-anggota keluargaku akan rusak kembali aqidah dan imannya bila aku tinggalkan tanpa seorangpemimpin yang akan menggantikanku. Ya Tuhanku, tulangku telah menjadi lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, sedang isteriku adalah seorang perempuan mandul. Namun kekuasaanmu tidak terbatas, dan aku berdoa Engkau berkenanmengkaruniakan seorang anak yang shaleh dan Engkau ridhoi padaku.Allah mengabulkan doa ZakariaKemudian Allah menjawab doa Zakaria dan berfirman: “Wahai Zakaria, kami sampaikan kabar gembira padamu, kamu akan mendapatkan seorang anak laki-laki bernama Yahya yang shaleh dan membenarkan kitab-kitab Allah, menjadi pemimpin yang dianut, menahan diri dari nafsu dan godaan syaitan, dan kelak akan menjadi seorang Nabi.” Kemudian Zakaria berkata: “Ya Allah, bagaimana aku dapat memperoleh keturunan sedang istriku seorang yang mandul dan akupun sudah lanjut usia.” Allah berfirman: “Hal demikian itu adalah mudah bagi-Ku. Tidakkah telah Ku-ciptakan kamu, sedangkan waktu itu kamu tidak ada sama sekali.”Zakaria dalam Qur'anKisah Nabi Zakaria dalam Al-Qur’an ada di dalamSurah Maryam: 1 -151.Kaaf Haa Yaa ‘Ain Shaad2.(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria,3.yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.4.Ia berkata:”Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo’a kepada Engkau, ya Tuhanku.5.dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera,6.yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’kub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku seorang yang diridhai”.7.Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.8.Zakaria berkata : “Ya Tuhanku, bagaimana akan ada seorang anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua”.9.Allah berfirman :“Demikianlah”. Tuhan berfirman : “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali”.10.Zakaria berkata : “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda”. Tuhan berfirman “Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat”.11.Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang.12.Hai Yahya, ambillah Al-Kitab (Taurat) itudengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak,13.dan rasa belas kasihan yang mendalamdari sisi Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa,14.dan seorang yang berbakti kepada dua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.15.Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan, dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.

sumber: id.m.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar