Sabtu, 26 November 2016

Macam macam Topologi dan Karakteristik

1. Topologi Bus
Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel koaksial dengan menggunakan T konektor yang masing-masing ujungnya ditutup dengan terminator 50 ohm.

Topologi bus mempunyai karakteristik sebagai berikut:
*Merupakan satu kabel yang ujungnya ditutup sepanjang kabel terdapat node-node.
*Sederhana dalam instalasi yaitu dengan menghubungkan komputer pada sebuah kabel utama.
*Tidak terlalu banyak menggunakan kabel.
*Sinyal melewati kabel dua arah dan mungkin terjadi collision tabrakan data.
*Masalah terbesar jika salah satu segmen kabel putus maka seluruh jaringan akan berhenti.

2. Topologi Ring
Untuk membentuk topologi ring setiap node harus dihubungkan satu seri dengan yang lainnya dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap node harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan node yang berdekatan maupun berjauhan. Pada umumnya topologi ini memanfaatkan piber optic atau kabel twisted pair sebagai sarana komunikasinya.

Karakteristik topologi ring sebagai berikut:
*Lingkaran yang tertutup yang berisi node-node.
*Lebih hemat dalam penggunaan kabel.
*Sederhana dalam lag out.
*Sinyal mengalir dalam satu arah sehingga menghindarkan terjadinya collision/tabrakan data.
*Apabila kabel putus (jika salah satu segmen kabel putus maka seluruh jaringan terhenti).

3. Topologi Star
Topologi ini mempunyai skema mirip dengan bintang setiap node (workstation, server, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melalui sebuah hub atau konsentrator. Pada topologi ini jaringan lebih luas dan fleksibel karena setiap satu panjang kabel digunakan untuk satu workstation data yang terkirim ke jaringan akan melewati hub atau konsentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya. Konfigurasi pada jaringan modeo ini menggunakan kabel twisted pair UTP dan dapat digunakan bersama kabel koaksial atau kabel piber optic.

Karakteristik topologi star sebagai berikut:
*Keunggulan topologi ini adalah jika slah satu kabel mengalami gangguan maka tidak akan mengganggu kerja jaringan secara keseluruhan.
*Setiap node berkomunikasi langsung dengan sentral node, trepik data mengalir dari node ke sentral node dan kembali lagi.
*Biasanya mengunakan kabel UTP.
*Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat lainnya.
*Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi bus.

4. Topologi Mesh
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumpah saluran yang harus disediakan untuk membentuk jaringan mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n=1, n=jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiaannya.

5. Topologi Tree
Topologi jaringan tree disebut juga sebagai jaringan bertingkat. Pada topologi ini terdapat sebuah server primer dan beberapa server sekunder. Semua server sekunder terhubung dengan server primer kemudian komputer lainnya terhubung dengan server sekunder.

Karakteristik topologi tree sebagai berikut:
*Diperlukan instalasi jaringan dari titik ke titik pada masing-masing segmen.
*Perlu didukung oleh perangkat keras dan perangkat lunak
*Keseluruhan panjang kabel di tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel yang digunakan
*Jika jaringan utama/backbone rusak, keseluruhan segmen akan ikut jatuh juga
*sangat sulit untuk di konfigurasi, termasuk pengkabelannya, jika dibandingkan topologi jaringan modep lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar